Pengertian
Nilai, Norma, dan Moral
A.
NILAI
1. Pengertian Nilai
Ada beberapa pengertian
nilai menurut para ahli :
Dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto disebutkan bahwa nilai (value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
Horton dan Hunt menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti apa tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan, pengalaman, dan seterusnya.
Dalam Kamus Sosiologi yang disusun oleh Soerjono Soekanto disebutkan bahwa nilai (value) adalah konsepsi-konsepsi abstrak di dalam diri manusia, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk
Horton dan Hunt menyatakan bahwa nilai adalah gagasan mengenai apakah suatu pengalaman itu berarti apa tidak berarti. Dalam rumusan lain, nilai merupakan anggapan terhadap sesuatu hal. Sesuatu itu dapat berupa benda, orang, tindakan, pengalaman, dan seterusnya.
Dari
pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah suatu
kenyataan yang tersembunyi dibalik kenyataan-kenyataan lainnya. Menilai berarti
menimbang, suatu kegiatan manusia untuk menghubungkan sesuatu dengan sesuatu
yang lain kemudian untuk selanjutnya diambil keputusan.
Nilai bersumber pada budi pekerti yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Nilai bersumber pada budi pekerti yang berfungsi mendorong dan mengarahkan (motivator) sikap dan perilaku manusia. Nilai sebagai suatu sistem merupakan salah satu wujud kebudayaan di samping sistem sosial dan karya.
Contoh : terjadi terjadi
pertikaian antara dua orang pemuda, yang jadi penengah harus bisa menilai dan
mengambil keputusan berdasarkan kenyataan serta dapat memberi arahan terhadap
perilaku kedua pemuda tersebut
2. Macam-macam Nilai
Max
Scheler menyatakan bahwa nilai-nilai yang ada tidak sama tinggi, maksudnya
yaitu adanya tingkatan-tingkatan nilai. Menurutnya nilai dapat dikelompokan
dalam empat tingkatan yaitu :
a.
Nilai kenikmatan adalah nilai-nilai yang
berkaitan dengan indra yang memunculkan rasa senang, menderita atau tidak enak,
b.
Nilai kehidupan yaitu nilai-nilai penting
bagi kehidupan yakni : jasmani, kesehatan serta kesejahteraan umum,
c.
Nilai kejiwaan adalah nilai-nilai yang
berkaitan dengan kebenaran, keindahan dan pengetahuan murni,
d.
Nilai kerohanian yaitu tingkatan ini
terdapatlah modalitas nilai dari yang suci.
Sementara itu, nilai
menurut Notonagoro dibedakan menjadi tiga, yaitu :
a)
Nilai material yaitu segala sesuatu yang
berguna bagi jasmani manusia,
b)
Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna
bagi manusia untuk mengadakan suatu aktivitas atau kegiatan,
c)
Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang
bersifat rohani manusia yang dibedakan dalam empat tingkatan sebagai berikut:
1) nilai
kebenaran
2) nilai
keindahan/estetis
3) nilai
kebaikan
4) nilai
religius.
Nilai berperan sebagai
pedoman yang menentukan kehidupan setiap manusia. Nilai manusia berada dalam
hati nurani, kata hati dan pikiran sebagai suatu keyakinan dan kepercayaan yang
bersumber pada berbagai sistem nilai. Wujud nyata dari hubungan antara nilai
dan moral tercerminkan pada norma sosial.
B. MORAL
1. Pengertian Moral
Moral berasal dari kata mos
(mores) yang sinonim dengan kesusilaan, tabiat atau kelakuan. Moral adalah
ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang menyangkut tingkah laku dan
perbuatan manusia. Seorang pribadi yang taat kepada aturan-aturan,
kaidah-kaidah dan norma yang berlaku dalam masyarakatnya, dianggap sesuai dan
bertindak benar secara moral. Helden
dan Richard merumuskan
pengertian moral sebagai kepekaan dalam pikiran, perasaan, dan tindakan
dibandingkan dengan tindakan lain yang tidak hanya berupa kepekaan terhadap
prinsip dan aturan. Selanjutnya, Atkinson
mengemukakan moral atau moralitas merupakan pandangan tentang baik dan
buruk, benar dan salah, apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan. Selain itu,
moral juga merupakan seperangkat keyakinan dalam suatu masyarakat berkenaan
dengan karakter atau kelakuan dan apa yang seharusnya dilakukan manusia.
Contoh : moral guru baik
berarti integritas guru tersebut sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
manusia yang baik
Moral
dibedakan atas 2 yaitu:
1. Moral
Pribadi, yaitu moral yang melekat pada diri seseorang
2. Moral
Masyarakat, yaitu moral yang melekat pada komunitas suatu masyarakat
Pemahaman moral memerlukan
prinsip dasar moral. Ada 3 prinsip dasar moral yaitu:
1.
Prinsip sikap baik, yaitu suatu kesadaran
manusia untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain
2.
Prinsip keadilan, yaitu perlakuan yang sama
terhadap siapa saja dalam situasi yang sama
3.
Prinsip hormat, yaitu agar manusia
memperlakukan diri sendiri sebagai sesuatu yang istimewa dan juga memperlakukan
orang lain seperti diri sendiri
C.
NORMA
Norma adalah perwujudan
martabat manusia sebagai makhluk budaya, sosial, moral dan religi. Norma
merupakan suatu kesadaran dan sikap luhur yang dikehendaki oleh tata nilai
untuk dipatuhi. Oleh karena itu, norma dalam perwujudannya dapat berupa norma
agama. Norma sosial adalah kebiasaan umum yang menjadi patokan perilaku dalam
suatu kelompok masyarakat dan batasan wilayah tertentu.
Norma
merupakan hasil buatan manusia sebagai makhluk sosial. Pada awalnya, aturan ini
dibentuk secara tidak sengaja. Lama-kelamaan norma-norma itu disusun atau
dibentuk secara sadar. Norma dalam masyarakat berisis tata tertib, aturan, dan
petunjuk standar perilaku yang pantas atau wajar.
1.
Tingkatan Norma Sosial
Berdasarkan tingkatannya,
norma di dalam masyarakat dibedakan menjadi empat:
a) Cara (usage)
a) Cara (usage)
Cara adalah suatu bentuk
perbuatan tertentu yang dilakukan individu dalam masyarakat tetapi tidak secara
terus menerus. Contoh: cara makan yang wajar dan baik apabila tidak mengeluarkan
suara seperti hewan.
b) Kebiasaan (Folkways)
Kebiasaan merupakan suatu
bentuk perbuatan berulang-ulang dengan bentuk yang sama yang dilakukan secara
sadar dan mempunyai tujuan-tujuan jelas dan dianggap baik dan benar. Contoh:
Memberi hadiah kepada orang-orang yang berprestasi dalam suatu kegiatan atau
kedudukan, memakai baju yang bagus pada waktu pesta.
c) Tata kelakuan (Mores)
Tata kelakuan adalah
sekumpulan perbuatan yang mencerminkan sifat-sifat hidup dari sekelompok
manusia yang dilakukan secara sadar guna melaksanakan pengawasan oleh
sekelompok masyarakat terhadap anggota-anggotanya. Dalam tata kelakuan terdapat
unsur memaksa atau melarang suatu perbuatan. Fungsi mores adalah sebagai alat
agar para anggota masyarakat menyesuaikan perbuatan-perbuatannya dengan tata
kelakuan tersebut. Contoh: Melarang pembunuhan, pemerkosaan, atau menikahi
saudara kandung.
d) Adat istiadat (Custom)
Adat istiadat adalah
kumpulan tata kelakuan yang paling tinggi kedudukannya karena bersifat kekal
dan terintegrasi sangat kuat terhadap masyarakat yang memilikinya.
Koentjaraningrat menyebut adat istiadat sebagai kebudayaan abstrak atau sistem
nilai. Pelanggaran terhadap adat istiadat akan menerima sanksi yang keras baik
langsung maupun tidak langsung. Misalnya orang yang melanggar hukum adat akan
dibuang dan diasingkan ke daerah lain.
2.
Macam-macam Norma Sosial
Norma sosial di masyarakat
dibedakan menurut aspek-aspek tertentu tetapi saling berhubungan antara satu
aspek dengan aspek yang lainnya. Pembagian itu adalah sebagai berikut :
a. Norma agama
Norma agama berasal dari
Tuhan, pelanggarannya disebut dosa
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Biasanya norma agama tersebut berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi). Pelanggaran norma ini dinamakan dosa.
Contoh: Melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.
Norma agama adalah peraturan sosial yang sifatnya mutlak sebagaimana penafsirannya dan tidak dapat ditawar-tawar atau diubah ukurannya karena berasal dari Tuhan. Biasanya norma agama tersebut berasal dari ajaran agama dan kepercayaan-kepercayaan lainnya (religi). Pelanggaran norma ini dinamakan dosa.
Contoh: Melakukan sembahyang kepada Tuhan, tidak berbohong, tidak boleh mencuri, dan lain sebagainya.
b. Norma kesusilaan
Norma kesusilaan adalah
peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak,
sehingga seseorang dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa pula yang
dianggap buruk. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat sanksi pengucilan
secara fisik (dipenjara, diusir) ataupun batin (dijauhi).
Contoh: melecehkan wanita atau laki-laki didepan orang.
Contoh: melecehkan wanita atau laki-laki didepan orang.
c. Norma kesopanan
Norma kesopanan adalah
peraturan sosial yang mengarah pada hal-hal yang berkenaan dengan bagaimana
seseorang harus bertingkah laku yang wajar dalam kehidupan bermasyarakat.
Pelanggaran terhadap norma ini akan mendapatkan celaan, kritik, dan lain-lain
tergantung pada tingkat pelanggaran.
Contoh: Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, kencing di sembarang tempat
Contoh: Tidak meludah di sembarang tempat, memberi atau menerima sesuatu dengan tangan kanan, kencing di sembarang tempat
d. Norma kebiasaan
Norma kebiasaan adalah
sekumpulan peraturan sosial yang berisi petunjuk atau peraturan yang dibuat
secara sadar atau tidak tentang perilaku yang diulang-ulang sehingga perilaku
tersebut menjadi kebiasaan individu. Pelanggaran terhadap norma ini berakibat
celaan, kritik, sampai pengucilan secara batin.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika bertemu.
Contoh: Membawa oleh-oleh apabila pulang dari suatu tempat, bersalaman ketika bertemu.
What are the best merit casino games? - XN
ReplyDeleteIn short, an online casino is a reliable way to win big and retain players. choegocasino It is very 메리트 카지노 쿠폰 easy and simple to find and play. As หารายได้เสริม a result, it is possible to