1. IPA
sebagai Proses
Mari
kita telusuri materi kajian IPA sebagai proses dari sajian berikut ini. IPA
sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak untuk
menghadapi atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, IPA
sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil
(produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-
proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah. Perwujudan proses-proses
ilmiah ini berupa kegiatan ilmiah yang disebut sebagai inkuiri/penyelidikan
ilmiah. Secara sederhana Nyoman (1985-1986: 8) mendefinisikan inkuiri ilmiah
sebagai usaha mencari pengetahuan dan kebenaran. Sejumlah proses IPA yang
dikembangkan para ilmuwan dalam mencari pengetahuan dan kebenaran ilmiah itulah
yang kemudian disebut sebagai keterampilan proses IPA.
Iskandar
(1997:5) mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan
oleh para ilmuwan. Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya,
keterampilan psroses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan proses
dasar (basic skills) dan keterampilan proses terintegrasi (integrated skills)
(Moejiono dan Dimyati, 1992:16). Keterampilan-keterampilan proses dasar menjadi
dasar untuk keterampilan-keterampilan proses terintegrasi yang lebih kompleks.
Contoh: seseorang untuk dapat menabulasikan data (jenis keterampilan proses
terintegrasi) maka lebih orang tersebut harus memiliki keterampilan mengukur (jenis
keterampilan proses dasar).
2. IPA
sebagai Produk
Produk
IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang
dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Pudyo (1991: 2) menyebutkan
bentuk-bentuk produk IPA meliputi istilah, fakta, konsep, prinsip, dan
prosedur.Produk IPA yang disebut istilah adalah sebutan, simbol atau nama dari
benda-benda dan gejala-gejala alam, orang, tempat. Contoh: malaria (sebutan),
lamda (simbol untuk panjang gelombang), matahari (nama benda), angin puting
beliung (gejala alam), Newton (nama orang), Galapagos (nama tempat).
Iskandar
(1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang
benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar- benar
terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Sementara itu Susanto (1991: 3)
mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat,
atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian. Sifat yang
dimaksud dapat berupa wujud, bentuk, bangun, ukuran, warna, bau, rasa dan yang
lainnya.
Contoh;
1)
fakta mengenai sifat: air jeruk rasanya asam.
2)
fakta mengenai waktu: Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17
Agustus 1945.
3)
fakta mengenai tempat: Ujung Kulon (tempat suaka badak bercula satu)
4)
fakta mengenai orang: Mukibat (adalah orang Indonesia penemu teknik menyambung
singkong).
3. IPA
sebagai Sikap Ilmiah
Sikap
ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk
mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11). Sikap- sikap ilmiah
meliputi:
a.
Obyektif terhadap fakta. Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak
dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang. Contoh: Seorang peneliti
menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan
juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
b.
Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu. Contoh: Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu
burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan
semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat
mendukung kesimpulan tersebut.
c.
Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain,
walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara
itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan
tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
d.
Tidak mencampur-adukkan fakta dengan pendapat. Contoh: tinggi batang kacang
tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari
tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A
terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
f.
Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk
cdengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar- benar
akurat.
g.
Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi
seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu
merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki. Contoh: Orang menganggap hal
yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang
Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh
ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini
ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun- tahun sehingga akhirnya
ditemukannya hukum Gravitasi.
No comments:
Post a Comment